Skip to main content

Lehmann dan Obrolan di Meja Makan



"memang semalam siapa lawan siapa, dek, bolanya?" mami duduk bergabung di meja makan datang dari ruang tamu.

"lho, kok tau ada bola?" aku tanya balik, sambil cari di Google hasil pertandingan pembuka Euro tadi malam.
"Jerman lawan Skotlandia. menang 5-1"

"ooh. lha itu Joel nanya link di grup. padahal lagi camping, sempet-sempetnya mau nonton," heran mami.
"kamu kok gak nonton?"

"enggak, mi"
kemarin memang aku terlalu capek. baru sampai rumah jam setengah sepuluh malam setelah seminggu nginep di kantor.
antara capek, atau kangen kasur rumah.
"semalem kan pulang, mandi, makan sop buntut, langsung naik ke kamar," jelasku

"mami masih inget nggak pemain Jerman jaman dulu?" tanyaku, sambil menyantap sop buntut lagi untuk sarapan

"ehm, anu.. Klinsmann"

mami memang bukan penggila bola seperti suami dan ketiga anaknya. tapi aku ingat tahun lalu mami pernah nyebutin 9 dari 11 pemain Italia era 2000-an awal hanya dari sebuah foto. di antaranya Zambrotta, Del Piero, Totti, Cannavaro. skuad yang hampir seluruhnya gondrong. jadi nggak heran kalau mami bisa jawab.

"keren. siapa lagi?!" berharap lima nama disebutkan.

"Mateus?"

"Mateus siapa? nggak ada," sambil menerawang, jangan-jangan aku yang memang nggak hafal.

"... Mateus, Lothar," ragu-ragu mami jawab.

"oalah, iya ada. Lothar Matthaus," sambil kueja Ma-ta-us, bukan Ma-te-us.
tapi yang benar ternyata Ma-the-os, menurut Wikipedia. lebih miripan mami cara bacanya, hehe.

mami berpikir lagi. disebutkan satu nama.
"Lahm," tapi penyebutan mami seperti menyebut Lamb (domba, dalam bahasa Inggris)

"yup, bener. Lam, bukan Lem," kuberitau cara sebutnya.

bahkan sop buntutku belum habis, mami sudah jawab tiga nama. ini baru dari timnas Jerman, coba kalau disuruh sebutin pemain dari timnas Inggris, langsung hafal pasti.

mami memang pendukung timnas Inggris dari dulu sampai sekarang. dan tau siapa pemain favoritnya? yap, the only one David Beckham. wajar, wanita.

"Beckenbauer, dek

"bener. ayo satu lagi"

suap demi suap sampai hampir habis, mami masih mikir dan belum jawab.

"kalau nggak sampai lima, nggak boleh sarapan," tantangku, biar seru aja.
"itu lho, kiper klub Arsenal," kuberi clue

"oh, iya. anu, siapa..." mami berpikir keras. "DAVID SEAMAN!!" teriak mami

"bukaaannnn. itu kan kiper timnas Inggris, mi," tangkisku sambil ngakak

tawa kami terdengar oleh papi yang ada di ruang tamu, yang akhirnya ikut bergabung.

"kiper Jerman yang main di klub Arsenal, siapa hayo?" kuulangi pertanyaanku

"..."

"..."

"..."

"Lehmann" papi menjawab dengan mudah, karena memang papi seorang The Gunners

"oh iya sih, mami lupa. Jens Lehmann!" seru mami

"nah bener, sekarang boleh sarapan" balasku sambil beranjak dari meja makan, berharap Euro tahun ini dimenangkan oleh Toni Kroos dan tim Der Panzer jika bukan Portugal yang menjuarainya. 

Comments

Popular posts from this blog

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

Yaaapp! Kalian tau siapa foto opa diatas? Beliau adalah Abraham Alex Tanuseputra. Gembala senior gereja Bethany. Aku cuma mau membagi ke pembaca tentang kerja kerasnya dari nol sampai sekarang ini ;) "Dulu, dulu banget, Pak Alex bergereja di Pacet. Sejak dari muda semangatnya ke Tuhan sudah tinggi. Sering pelayanan sama saya, tapi saya di GKJW daerah sana, nggak satu gereja sama dia. Sampai akhirnya, saya harus pindah rumah karena mengikut suami saya yang sebagai camat yang ditugaskan pindah daerah. Semenjak itu juga Pak Alex pindah ke Manyar Sindaru, Surabaya. Jadi jarang ketemu. Sampai akhirnya terbentuklah Gereja Bethany Manyar. Awal terbentuknya gereja itu dari persekutuan di bagasi rumah, sampai akhirnya berkembang, berkembang, dan berkembang lalu terbentuklah gereja tersebut. (foto gedung dari depan tidak ada) Belum lama setelah itu, Pak Alex bermimpi membangun gereja yang lebih besar lagi, Banyak orang yang meragukan, tetapi dia tetap percaya aja ...

Sanju's Magic Pencil and Doraemon's Magic Pocket

We've all experienced childhood. And what is our similarity during childhood? It's probably cartoons, whether watching them or reading them. Back when I was in elementary school, I was grateful because my family could afford to buy us comics regularly. Even my parents regularly took the three of us to Gramedia to buy books. My older sibling collected Detective Conan comics; they would always buy those created by Aoyama Gosho. Meanwhile, my twin and I often bought Doraemon comics. Most of us have read or watched Doraemon at some point. If not, one thing many people know about Doraemon is his magic pocket. Through the pocket in his belly, he can produce anything needed. Imagine if we had a friend like Doraemon? Or what if Doraemon were our own selves? I also remember a fictional character from an Indian TV series named Sanju. He could draw anything and make it real using his magic pencil. One time when he was hungry; he drew curry rice, and it appeared in front of him. The show w...

Introduce

Shalom Hai, aku pendatang baru nih di blog-blog semacam ini (ketinggalan jaman) hehehe tapi aku gak mau dong ketinggalan jaman terus dari temen-temen. Iri nih soalnya mereka pada nulis ceritanya disini dan bisa dibaca banyak orang, jadi ini alasan mengapa aku juga bikin :D Nama lengkapku samuel ivano lestantyo. Aku anak ke 2 atau 3 (aku sendiri juga tak tau) dari 3 bersaudara, nah kenapa bisa 'atau' soalnya aku juga punya saudara kembar {yoel iyano wicaksono) atau biasa dipanggil joe yang saling ribut masalah siapa menjadi paling bungsu -_- kata orang kalau kembar yang lahir terakhir itu kakak, tapi aku juga gatau pastinya deh. Anak pertama juga laki, ialah mas daniel kinantyo christy. Jadi dirumah paling cantik yaitu mami tercinta saya. Oh iya, aku tinggal di tengah kota sidoarjo, jawa timur Ini fotoku sama joe setelah main banana boat :D coba tebak aku kanan/kiri?  Aku yang kanan Dari depan: aku, joe, mas daniel, papi Ini sehari jadi preman :D joe-pa...