Skip to main content

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra















Yaaapp! Kalian tau siapa foto opa diatas? Beliau adalah Abraham Alex Tanuseputra. Gembala senior gereja Bethany.
Aku cuma mau membagi ke pembaca tentang kerja kerasnya dari nol sampai sekarang ini ;)

"Dulu, dulu banget, Pak Alex bergereja di Pacet. Sejak dari muda semangatnya ke Tuhan sudah tinggi. Sering pelayanan sama saya, tapi saya di GKJW daerah sana, nggak satu gereja sama dia. Sampai akhirnya, saya harus pindah rumah karena mengikut suami saya yang sebagai camat yang ditugaskan pindah daerah. Semenjak itu juga Pak Alex pindah ke Manyar Sindaru, Surabaya. Jadi jarang ketemu.
Sampai akhirnya terbentuklah Gereja Bethany Manyar. Awal terbentuknya gereja itu dari persekutuan di bagasi rumah, sampai akhirnya berkembang, berkembang, dan berkembang lalu terbentuklah gereja tersebut. (foto gedung dari depan tidak ada)

Belum lama setelah itu, Pak Alex bermimpi membangun gereja yang lebih besar lagi, Banyak orang yang meragukan, tetapi dia tetap percaya aja sama Tuhan. Dan akhirnya Gereja Bethany Nginden dibangun, jaraknya padahal nggak jauh dari manyar, tapi jemaat itu lebih banyak, sampai 25ribu lebih.

Di umurnya dia yang kira-kira 72, Pak Alex mempunyai mimpi yang lebih hebat lagi. Lebih banyak lagi yang meragukan dia, mengejek dia, menertawakan dia. Tapi ya gitu, dia punya iman yang hebat. Apa mimpinya? Sekarang mimpinya sedang dalam proses pembangunan, yaitu Menara Jakarta, yang sepertinya akan jadi gedung tertinggi di Indonesia. Dan ada beberapa lantai yang digunakan untuk ruang ibadah. Iman percayanya itu patut kalian contoh nak, idolakan dia"

Pak Alex disebelah kiri

Itu cerita singkat Pak Alex dari nol sampai saat ini. By the wayyy... siapa sosok "saya" dalam cerita tadi?? Kok bisa aku cerita banyak itu? Dapat sumber darimana aku?
Semua yang cerita itu adalah teman pelayanan Pak Alex waktu masih di Pacet, ia adalah Bu "Lestari Mukti Achijar" Camat Pacet yang juga merupakan yangtiku (nenek). Jadi waktu kemarin sekeluarga main kerumah yangti, diceritakan tentang Pak Alex itu :)

Kesimpulannya banyak, pembaca bisa mencontoh kerja kerasnya, tidak pedulikan apa kata negatif orang, selalu percaya sama Tuhan. Ciao! God bless :)

Comments

Popular posts from this blog

Introduce

Shalom Hai, aku pendatang baru nih di blog-blog semacam ini (ketinggalan jaman) hehehe tapi aku gak mau dong ketinggalan jaman terus dari temen-temen. Iri nih soalnya mereka pada nulis ceritanya disini dan bisa dibaca banyak orang, jadi ini alasan mengapa aku juga bikin :D Nama lengkapku samuel ivano lestantyo. Aku anak ke 2 atau 3 (aku sendiri juga tak tau) dari 3 bersaudara, nah kenapa bisa 'atau' soalnya aku juga punya saudara kembar {yoel iyano wicaksono) atau biasa dipanggil joe yang saling ribut masalah siapa menjadi paling bungsu -_- kata orang kalau kembar yang lahir terakhir itu kakak, tapi aku juga gatau pastinya deh. Anak pertama juga laki, ialah mas daniel kinantyo christy. Jadi dirumah paling cantik yaitu mami tercinta saya. Oh iya, aku tinggal di tengah kota sidoarjo, jawa timur Ini fotoku sama joe setelah main banana boat :D coba tebak aku kanan/kiri?  Aku yang kanan Dari depan: aku, joe, mas daniel, papi Ini sehari jadi preman :D joe-pa...

Sanju's Magic Pencil and Doraemon's Magic Pocket

We've all experienced childhood. And what is our similarity during childhood? It's probably cartoons, whether watching them or reading them. Back when I was in elementary school, I was grateful because my family could afford to buy us comics regularly. Even my parents regularly took the three of us to Gramedia to buy books. My older sibling collected Detective Conan comics; they would always buy those created by Aoyama Gosho. Meanwhile, my twin and I often bought Doraemon comics. Most of us have read or watched Doraemon at some point. If not, one thing many people know about Doraemon is his magic pocket. Through the pocket in his belly, he can produce anything needed. Imagine if we had a friend like Doraemon? Or what if Doraemon were our own selves? I also remember a fictional character from an Indian TV series named Sanju. He could draw anything and make it real using his magic pencil. One time when he was hungry; he drew curry rice, and it appeared in front of him. The show w...